KENDARI - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra memberikan sinyal baik
bagi 123 honorer kategori satu (K1) lingkup Pemprov Sultra yang tidak lulus
pada pengumuman Desember 2012 lalu. Kepala BKD Sultra, Nur Endang Abbas,
mengatakan, kemungkinan K1 untuk lulus pada 2013 ini cukup besar setelah para
honorer melakukan perbaikan berkas beberapa waktu lalu.
Apalagi, kata Endang, Gubernur Sultra telah memberikan rekomendasi
mengenai hal ini ke Kemenpan dan BKN. Hanya saja, dia menyampaikan, pemeriksaan
yang dilakukan tim Kemenpan dan Badan Kepegawaian Negara (BKN), pula
memungkinkan untuk mereka ditolak.
"Mereka (honorer K1, red) yang tidak lulus kan sudah diminta
memperbaiki administrasi. Setelah itu diperbaiki, kita kembalikan ke Jakarta.
Nah, sekarang itu masih diproses, kita masih tunggu info kelulusannya.
Kemungkinan bisa (lulus)," ungkapnya pada Rakyat Sultra, kemarin.
Sebagaimana diketahui, dari 221 orang honorer K1 lingkup Sultra, baru
98 orang yang dinyatakan lulus BKN dan sudah mengantongi nomor induk pegawai
(BKN). Mereka rata-rata telah melakukan pengabdian pada negara sejak 2005. 123
honorer K1 yang belum lulus sempat melakukan aksi protes karena sampai sekarang
belum ada informasi kelulusan mereka.
Kepala BKD lebih lanjut menyampaikan, pihak pemerintah masih terus
berusaha agar 123 orang tersebut dapat diakomodasi. BKD, katanya, sudah
melakukan komunikasi dengan pusat, bahwa jika pun 123 orang honorer K1 akhirnya
tidak lulus, maka akan dilimpahkan ke K2 dan mengikuti tes pada 3 November
mendatang.
"Kalau akhirnya tidak diluluskan, sudah ada ketentuan K1 ini akan
dilimpahkan ke K2 dan ikut tes," katanya.
Sementara Wakil Bupati Konawe, Parinringi, mengingatkan
masyarakatnya agar tidak gampang termakan isu sogok menyogok dalam proses
rekrutmen CPNS baik melalui honorer maupun jalur umum.
Imbauan itu disampaikan menyusul mengemukanya kasus pungli di kalangan
honorer yang sengaja dilakukan oleh sejumlah oknum tidak bertanggungjawab. Para
honorer ini dijanjikan bakal lolos dengan mudah menjadi PNS jika menyetor
sejumlah nominal tertentu.
Aksi ini bahkan ada yang mengatasnamakan Pemda Konawe. Mengantisipasi
hal ini, Pemkab Konawe, mengeluarkan surat edaran menekan aksi pungli
penerimaan CPNS lewat jalur K2.
"Kita ingatkan masyarakat, jangan tertipu. Kalau ada yang demikian,
mohon dilaporkan ke pihak berwajib," ujar Parinringi.
Hal senada juga disampaikan Kepala BKD Konawe, Jusmasri. Pada Rakyat
Sultra, ia berharap para honorer K2 di Konawe tetap mengikuti rekrutmen CPNS
sesuai prosedur Kemenpan.
Saat ini, BKD Konawe tengah melakukan konsultasi dengan Kemenpan tetang
mekanisme dan jadwal pasti rekrutmen CPNSD wilayah Kabupaten Konawe. Data BKD
Konawe, jumlah honorer K2 mencapai 2000-an orang. Beberapa waktu lalu, 300 orang honorer K1 telah diloloskan menjadi
PNS. Sebanyak 21 orang honorer K1 yang tidak lolos dalam rekrutmen CPNS jalur
K1, dibolehkan mengikuti seleksi PNS bersama honorer K2.
"Kita masih konsultasi. Mekanismenya seperti apa. Yang jelas, BKD
sudah menyiapkan sekitar 450 gedung pemerintah sebagai tempat test. Rata-rata
gedung sekolah. Selanjutnya, kita menunggu petunjuk teknis dari pusat,"
jelasnya.
Pemkab Konawe dikabarkan belum mengusulkan penambahan PNS melalui jalur
umum. Pasalnya, kondisi keuangan daerah saat ini sangat terbebani dengan jumlah
PNS Pemkab Konawe yang mencapai 8000-an orang lebih.
"Kita belum
mengusul. Kalau ada penambahan dengan K2 ini, keuangan kita semakin susah untuk
mendanai pembangunan disektor lain. Belanja pegawai kita sangat tinggi,"
ujar Bupati Konawe, Kery S Konggoasa. (cr1-r3/b/mat)
0 komentar:
Post a Comment
Komentar Anda..!!